Balistik Untuk Melepas Kim Jong Un

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Saat Kim Jong Un Bersiap Untuk Bertemu Valdimir Putin

Posted on

ITSALLCHARLIE –  Korea Utara menembakkan rudal balistik yang tidak teridentifikasi dari pantai timurnya, menurut Staf Gabungan Korea Selatan. Peluncuran rudal itu terjadi saat pemimpin Korea Utara, sedang berada di Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan itu diharapkan membahas isu-isu seperti penjualan senjata dan sanksi internasional.

Tujuan Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik

Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba senjata sejak awal tahun 2022. Menurut Korut itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap latihan militer bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Korut juga ingin menunjukkan kemampuan militernya kepada dunia dan meningkatkan posisi tawarnya dalam perundingan nuklir.

Menembakkan rudal balistik saat Kim Jong Un sedang di Rusia bisa menjadi cara untuk menekan Amerika Serikat. Dengan begitu maka AS dan sekutunya agar bersikap lebih lunak terhadap Korea Utara.

 

Reaksi Dunia

Peluncuran rudal balistik Korea Utara mendapat kecaman dari berbagai negara, terutama dari Korea Selatan dan Jepang. Kedua negara itu menganggap peluncuran rudal itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi DK PBB sendiri melarang Korea Utara melakukan aktivitas nuklir dan balistik.

Amerika Serikat juga mengutuk peluncuran rudal itu dan menegaskan komitmennya untuk membela sekutunya di kawasan Asia Timur. Sementara itu, Rusia dan Cina, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari eskalasi ketegangan.

 

Agenda Pertemuan Kim Jong Un dan Vladimir Putin

Tatap muka antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin merupakan pertemuan pertama mereka sejak tahun 2019. Acara pertemuan itu dijadwalkan berlangsung di Vladivostok, sebuah kota di timur Rusia yang dekat dengan perbatasan Korea Utara. Agenda pertemuan itu belum diumumkan secara resmi. Tetapi diperkirakan akan membahas isu-isu seperti kerjasama ekonomi, bantuan kemanusiaan, penjualan senjata, dan sanksi internasional.

 

Bantuan Ekonomi

Sudah bukan rahasia lagi jika Korea Utara mengalami krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19, dan sanksi internasional. Maka Korea Utara membutuhkan bantuan ekonomi dari Rusia untuk mengatasi kesulitan tersebut.

 

Teknologi Militer

Kepentingan Korea Utara lainnya adalah meningkatkan kemampuan militernya, itu untuk mengimbangi Amerika Serikat dan sekutunya. Sepertinya Korea Utara memiliki harapan besar untuk bisa mendapatkan teknologi militer dari Rusia. Seperti teknologi sistem pertahanan udara atau rudal jelajah.

 

Dukungan Diplomatik

Selain itu, Korea Utara ingin mendapatkan dukungan diplomatik dari Rusia untuk mengurangi tekanan internasional terhadap program nuklir. Tak hanya itu, Korea Utara juga ingin menjadikan Rusia sebagai mediator dalam perundingan nuklir dengan Amerika Serikat.

 

Kepentingan Rusia dalam pertemuan dengan Kim Jong Un

Rusia juga memiliki beberapa kepentingan dalam pertemuan dengan Kim Jong Un. Antara lain seperti untuk menjaga pengaruhnya di kawasan Asia Timur. Rusia ingin menjaga pengaruhnya di kawasan Asia Timur yang didominasi oleh Amerika Serikat dan Cina. Di mana Rusia ingin memperkuat hubungannya dengan Korea Utara sebagai sekutu strategisnya.

Misi lainnya, mungkin Rusia ingin menjual senjata kepada Korea Utara. Hal tersebut dilakukan Rusia untuk mendapatkan pendapatan dan menguji teknologi militernya. Bukan itu saja, Rusia juga ingin menantang Amerika Serikat dan sekutunya dengan menyediakan senjata kepada Korea Utara.

Misi lain dari Putin juga mungkin untuk menyelesaikan konflik perbatasan dengan Korea Utara. Konflik perbatasan Rusia dengan Korea Utara yang belum terselesaikan sejak Perang Dunia II. Di mana Rusia ingin mengklaim sebagian wilayah Korea Utara yang kaya akan sumber daya alam.

 

Efek Pertemuan Kedua Pemimpin Bagi Dunia

Pertemuan antara keduanya bisa memiliki dampak yang signifikan bagi situasi di kawasan Asia Timur dan dunia. Kerjasama antara Korea Utara dan Rusia mungkin akan meningkat setelah pertemuan. Bisa jadi hal tersebut berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat Korea Utara dan stabilitas regional.

Namun, pertemuan itu juga bisa meningkatkan ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Yang mana itu bisa berdampak negatif bagi perdamaian dunia dan penyelesaian masalah nuklir.

Sekian artikel Korea Utara yang tembakkan rudal balistik saat Kim Jong Un bersiap untuk bertemu Valdimir Putin. Semoga bisa memberikan informasi positif dan bermanfaat bagi Anda. (redaksibola88)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *